Lampung, reportasenews.com-Investigas yang dilakukan LBH Bandar Lampung menemukan fakta lapangan, lima pelajar yang tewas ditembak polisi karena dituduh begal ternyata pelajar baik-baik dan belum pernah terlibat kasus kriminal.
Para pelajar yang tewas diberondong polisi itu, juga mengalami luka tembak yang mengerikan. Mereka tewas tertembak antara dua hingga sembilan luka tembak. Selain tertembak, ada yang tubuhnya patah.
Dikutip dari laman Inilah.com, kelima korban adalah Saparudin bin Dalom Daro Sumo Ahmad, Herman Effendi bin Dalom Rayo Mansur, Indra Saputra bin Minak Rajo Ngunang Dul Muin, Yogi Yudistira bin Minak Gaduh Husin, Riko Adit Nurliya bin Tuan Migo Ibron. Semuanya pelajar SMAN I Jabung, kecuali Yogi Yudistira di SMK Perintis Adi Luhur Jabung.
Kelima remaja mengalami luka tembak. Saparudin mengalami tujuh luka tembak di dada, pantat, lengan kanan dan kiri. Herman Effendi mengalami sembilan luka tembak, yakni di dada, lengan, perut. Jari kelingking Herman Effendi hampir putus dan kepalanya lebam.
Indra Saputra mengalami enam luka tembak, empat bekas tembakan di dada, satu di paha kiri, satu tembakan lagi di paha kanan, dan satu lagi di bawah ketiak kanan. Yogi Yudistira mengalami dua luka tembak, satu tembakan di mata kiri dan satu tembakan di paha kiri. Yogi juga mengalami patah leher dan patah kaki kiri. Riko Adit mengalami tiga luka tembak, yakni di dada, dekat kelamin, dan leher patah.
Selain itu, LBH Bandar Lampung juga mencatat prilaku kelima remaja sehari-hari di rumah, sekolah, dan tempat lainnya. Para remaja itu juga tercatat tak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum, baik di sekolah maupun saat berada di masyarakat. (tat).

