Jakarta, reportasenews.com: Kapal pesiar “Caledonian Sky” menghancurkan gugusan terumbu karang di Raja Ampat Papua akibat kandas dan tidak paham berada diperairan dangkal. Kapal berbobot 4290 Tonase dan panjang 90 meter ini memporak porandakan surga karang indah disana.
Menurut UNESCO, gugusan terumbu karang yang ada di Raja Ampat Papua termasuk paling lengkap dan paling indah di dunia. Raja Ampat dinominasikan sebagai spot “World Heritage Site”. Pertumbuhan karang indah di sana butuh waktu ratusan tahun, dan kini dihancurkan dalam hitungan jam saja.
Kapal, ini dimiliki oleh operator tur “Caledonia Noble” milik Inggris, mereka terjebak dalam pasang surut, meskipun kapal itu dilengkapi dengan radar dan instrumen navigasi canggih, ternyata kebodohan membuat ini terjadi.
Kerusakan lambung kapal sangat minim, tapi nasib terumbu karang itu rontok semua oleh tumbukan kapal.
Kapal tunggal ini “sukses” menghancurkan sekitar 1.600 meter persegi (17.222 kaki persegi) gugusan karang indah d ilokasi menyelam yang populer dikenal sebagai “Crossover Reef”.
Seperti dilaporkan dalam Mongabay, kerusakan terumbu mengakibatkan kehancuran habitat struktural ekosistem yang rapuh, memusnahkan keanekaragaman laut di delapan kelompok karang yang berbeda, termasuk Acropora, Porites, Montipora, dan Stylophora.
Di Facebook, organisasi pariwisata setempat Raja Ampat melontarkan kritikan: “Bagaimana ini bisa terjadi? Jangkar dari kapal seperti ini cukup buruk dan membuat kerusakan, namun hantaman lambung kapal di atas gugusan karang membuat kerusakan baru. ”
Caledonia Noble harus membayar untuk terumbu rusak. Situs, yang berada di dalam taman nasional Indonesia, memegang status khusus sebagai salah satu tempat menyelam yang paling populer di dunia, dan rumah bagi keragaman hayati kehidupan air.
Tim evaluasi mengatakan perusahaan harus membayar suatu titik yang hancur antara $ 800 sampai $ 1.200 per meter persegi terumbu yang rusak. Total suatu titik lokasi sekitar $ 1.280.000 hingga $ 1.920.000
Biaya itu rendah, tapi kerusakan itu tidak dapat dipulihkan. Uang yang diterima akan digunakan untuk menghidupkan kembali karang yang bisa memakan waktu diatas 10 tahun hingga 100 tahun (HSG/ Mongabay)


