Pontianak, reportasenews.com – Wabah penyakit seperti korengan yang tak kunjung sembuh, istilah medisnya Scabies menyerang warga di Jalan Apel, Gang Pisang Berangan, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sudah enam bulan ini, Erna, salahsatu warga mengatakan dalam satu keluarganya mengalami kondisi yang memprihatinkan.

Wabah Scabies menyerang seluruh anggota keluarganya dari dirinya, suami dan ketiga anaknya termasuk yang masih bayi. Bahkan rambut di kepala bayi harus dicukur habis karena luka yang tak kunjung sembuh.
Kejadian dialami keluarganya sejak September dan sembuh dalam satu minggu namun kembali lagi mengalami gejala dan kondisi serupa.

“Sudah beberapa kali ke Puskesmas, sampai capek. Salep yang diberikan sampai hafal. Ke dokter spesialis juga sudah, salepnya juga sama yang diberi oleh petugas puskesmas. Apa yang disarankan oleh Dokter kulit sudah dilakukan semua, tapi hasilnya masih nihil,” keluhnya.

Obat herbal juga telah digunakan termasuk pakai oli atau memberikan lumuran oli, terakhir periak dan kunyit diparut dan dioleskan ke luka, juga tidak sembuh,” ujarnya.

Erna mengeluhkan penyakitnya tak kunjung sembuh dan  malah bertambah. Ia menuturkan penyakit ini datang seperti biang keringat, timbul bintik seperti air, tapi setelah dibersihkan, rendam air hangat dan air diberi garam sedikit lalu dioleskan ke tubuh yang sakit.  Bintik airnya pecah berganti dengan nanah, nanahnya hilang timbul lobang-lobang seperti daging berlobang. Selanjutnya luka itu terus merambat ke seluruh tubuh.

“Ada puluhan orang terkena Scabies, terbanyak adalah anak anak. Anak saya ada tiga kena semua termasuk suami,” katanya lagi.

Sementara Ketua RT 002/ RW 019 Gang Pisang Berangan, Qalbidin Muslim mengatakan awalnya penyakit ini diderita santri salahsatu pesantren yang tinggal di gang ini lalu menular ke yang lain.

“Dua bulan terakhir ini sudah sangat masif, dan pengobatan juga terus dilakukan. Hampir seluruh warga itu terkena. Pengobatan dilakukan pertama kali ke puskesmas, kemudian sembuh sebentar kembali lagi kambuh,” ungkapnya.

Qalbidin menjelaskan penyakit ini menular dari satu ke yang lain. Anak anak yang paling rentan terserang itu terdiri balita dan anak-anak. Bahkan yang jarang keliar rumah juga terkena penyakit ini.

“Seluruh warga disini ada 184 KK, karena dalam satu rumah terdiri beberapa kepala keluarga. Yang terkena penyakit ini ada 186 orang termasuk anak-anak,” tutupnya.

Saat ini petugas puskesmas Perumnas 1 sudah mengelar pengobatan massal, dan memberikan pengobatan secara gratis. (Das)